Rabu, 28 November 2007

Hijau! Hijau! Hijau!

Pada suatu hari, di Malaysia ada seorang yang sangat kaya raya tetapi hidupnya nggak bahagia. Karena itu, dia coba mendatangi seorang tua yang bijaksana yang tinggal di sebuah desa untuk minta nasehat.

Orang kaya itu bertanya,"Pak tua, apa yang harus Saya lakukan supaya hidup Saya bahagia?". Orang tua bijak itu menjawab,"Kamu akan bahagia kalau semua yang kamu lihat berwarna hijau." Orang kaya itu manggut-manggut
saja mendengar nasehat dari orang tua itu. Setelah itu, berpamitanlah dia pada orang tua itu dan pulang ke kota.

Satu bulan kemudian, dia menelpon orang tua itu sambil berkata,"Pak tua, Saya sudah turuti nasehat Bapak. Sekarang semua yang Saya lihat berwarna hijau! Mari Bapak datang berkunjung ke rumah Saya"

Singkat cerita, sampailah si orang tua bijaksana ini ke kota dan dia segera menuju ke rumah si orang kaya. Beberapa saat kemudian sampailah dia ke rumah orang kaya itu.

Rumahnya adalah rumah terbesar di sebuah kompleks perumahan elit. Uniknya, semua bagian rumahnya berwarna hijau. Pagarnya, cat tembok
rumahnya, atapnya,pokoknya semua berwarna hijau. Lantas orang tua itu memencet bel pintu rumah orang kaya itu (yang tentunya berwarna hijau juga). Ternyata orang kaya itu sendiri yang membukakan pintu dan menyambut kedatangan orang tua bijak itu. Orang kaya itu mengenakan baju sutra yang amat mahal berwarna hijau. "Mari, pak tua, Saya antar berkeliling rumah
Saya."

Pak tua itu terheran-heran dengan rumah si orang kaya. Tidak hanya luarnya, bagian dalam rumahnya pun semua berwarna hijau. Semua perabot rumahnya mulai karpet, sofa, televisi, lemari, meja dan kursinya semuanya berwarna hijau. Bahkan pelayannya pun mengenakan seragam berwarna hijau. Belum habis keheranan si orang tua, orang kaya itu memperlihatkan dua mobil mewahnya. Di garasinya ada dua mobil Mercedes-Benz dan BMW
terbaru yang kesemuanya berwarna hijau.

Bertanyalah orang tua itu,"Berapa kau habiskan untuk membuat semuanya ini?" "500,000 Ringgit", kata Orang kaya itu. "Dasar Bodoh!", kata orang tua itu. Orang kaya itu pun terheran-heran dan kemudian berkata,"Bukankah Saya sudah turuti nasehat Bapak dan membuat semua yang Saya lihat berwarna hijau?" "Dasar bodoh!", kata orang tua itu lagi, dan sambungnya," Bukankah kalau kau keluar dari rumah ini semuanya tidak berwarna hijau lagi? Kenapa kau buang-buang 500,000 ringgit padahal dengan 50 ringgit Kamu bisa membeli kaca mata yang warnanya hijau dan SEMUA yang kau lihat akan berwarna hijau di manapun kau berada!"


Well, memang kita selalu ingin lebih baik lagi dalam segala hal. Tetapi yang menjadi masalah adalah kita selalu berusaha untuk mengubah orang lain seperti apa yang orang kaya itu lakukan. Kita nggak sadar bahwa kalau kita ingin membuat perubahan, baik itu di keluarga, di pekerjaan kita, dan di manapun kita berada perubahan itu harus dimulai dari dalam diri kita sendiri. Kita harus merubah cara pandang kita dan bukannya berusaha merubah apa yang ada di luar kita tapi kita sendiri yang harus berubah dulu. Dalam artian positif tentunya.


Hehehehe sama ya ma warna blog ane............

Jumat, 23 November 2007

Hubble Tunjukkan Bentuk Asli Nebula ’Red Rectangle’

Sebuah foto baru yang tajam dari nebula terang bernama "Red Rectangle" atau "persegi panjang merah" menunjukkan bahwa kumpulan debu dan gas itu lebih mirip bentuk tangga dengan tanda silang (X) raksasa di tengahnya.

Foto terbaru dari objek langit paling tidak biasa di galaksi ini dibuat oleh teleskop ruang angkasa Hubble pada tahun 1999, namun baru diumumkan secara luas hari Selasa kemarin (11/5). Nebula itu sendiri baru ditemukan pada awal tahun 1970-an. Karena bentuk dan warna yang terlihat waktu itu, para astronom menyebutnya sebagai "Red Rectangle."

Tetapi foto detail yang dihasilkan Hubble memperlihatkan bahwa bintang ganda pada inti nebula tersebut menyemburkan gas dan debu pada arah berlawanan, menyebabkan terbentuknya pola unik seperti anak tangga. Sejauh ini para astronom tidak melihat ada nebula lain seperti itu di jagad raya.

"Struktur Red Rectangle yang dilihat Hubble benar-benar kompleks. Bentuk yang sangat mempesona adalah gambaran seperti anak tangga, walau sebenarnya itu adalah kerucut gas yang bertumpuk-tumpuk," kata Hans Van Winckel dari Universitas Katolik Leuven, Belgia.

Adapun bintang kembar pada inti Red Rectangle, yang secara resmi disebut HD 44179, adalah bintang-bintang sekarat yang mendekati ajalnya. Menjelang padam, keduanya terus menerus melepaskan partikel lapisan terluarnya ke ruang angkasa, sehingga terbentuklah nebula atau kumpulan debu dan gas yang berlapis-lapis.

Sebagai tambahan, Nebula Red Rectangle berada pada jarak sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi, pada arah gugusan bintang Monoceros.

Sedangkan mengenai Hubble, hingga saat ini, para astronom masih mengandalkannya untuk melakukan observasi-observasi yang tidak mungkin dilakukan dari teleskop Bumi. Namun masa depan teleskop ruang angkasa ini masih belum jelas karena NASA membatalkan misi berawak untuk men-service Hubble. Bila misi robotik kelak tidak bisa memperbaiki dan meng-upgrade Hubble, maka teleskop hebat itu bakal mengambil gambar terakhirnya pada tahun 2007 atau 2008, lalu ia akan menjadi sampah angkasa luar.



Red Rectangle, ternyata bukan persegi panjang, tetapi lebih mirip anak tangga dengan huruf X di tengahnya

Kamis, 22 November 2007

Sakit Jantung dan Minum Air Hangat..............

Memang enak untuk minum secangkir minuman dingin setelah makan.

Tapi,air dingin kan mengeraskan makanan berminyak yang baru saja dimakan.Dan memperlambat pencernaan makanan. Ketika endapan ini bereaksi dengan asam lambung, endapan akan terpecah dan diserap oleh usus lebih cepat daripada makanan padat.Ini akan memenuhi usus.Sebentar saja,ini akan berubah menjadi lemak dan bisa mengakibatkan kanker.
Paling baik meminum/memakan sup panas atau air hangat setelah makan.

Catatan serius mengenai serangan jantung: Tidak semua gejala serangan jantung adalah sakit pada lengan kiri. Waspadalah jika ada rasa sakit yang terus menerus pada rahang.Mungkin kita tidak akan mengalami rasa sakit dada pertama ketika terjadinya serangan jantung. Rasa mual dan keringat yang berlebihan juga adalah gejala yang umum dijumpai. 60% dari mereka yang terkena serangan jantung ketika tidur tidak terbangun.
Rasa sakit di rahang bisa membangunkan kita dari tidur nyenyak.Berhati-hatilah dan berwaspada. Semakin banyak kita tahu,semakin baik kesempatan kita untuk selamat

Semoga bermanfaat

Rabu, 21 November 2007

“BILL” William H. Gates.

“One thing I love about this [decade] is this is a period where the reality is driving the expectation.”

Bill Gates, 2004

International Consumer Electronics Show Keynote
William Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga bersaudara dalam keadaan sosialnya terkemuka di Seattle, Washington. Ayahnya seorang pengacara dengan perusahaan yang punya banyak koneksi di kota, dan ibunya seorang guru, yang aktif dalam kegiatan amal. Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki.

Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini, yang disebut ASR-33, keadaannya masih pasaran. Pada pokoknya ini sebuah mesin ketik yang kedalamnya siswa bisa memasukkan perintah yang dikirimkan kepada komputer; jawaban kembali diketikkan ke gulungan kertas pada teletype. Proses ini merepotkan, tetapi mengubah kehidupan Gates. Dia dengan cepat menguasai BASIC, bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. “Dia adalah seorang ‘nerd’ (eksentrik),” sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu.

Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul Allen sewaktu masih sekolah bersama-sama menyiapkan program software pertama untuk mikro komputer. Seperti cerita di Popular Electronics mengenai “era komputer di rumah-rumah” dan mereka berdua yakin software adalah masa depan. Inilah awal Microsoft. Komunikasi yang sederhana: Paul dan Gates membicarakan coke dan pizza. Tidak ada orang yang memperhatikan sungguh-sungguh pendapat kami. Semuanya berubah dalam dua dekade terakhir.

Gates masih tetap menyukai junk food, tetapi ia juga menghabiskan waktu dua jam sehari membaca dan menjawab electronic mail yang dikirim 15.000 karyawan Microsoft.
Selain itu banyak sekali email dari dari luar Microsoft.
Pertanyaan beragam, mulai dari bagaimana pengalaman orang berkeluarga (menyenangkan!), film apa yang saya sukai (Schindler’s List dan Shadowlands), sampai pertanyaan rumit yang harus membuka dulu buku untuk bisa menjawabnya (dan kebetulan saja juga menulis buku!).

Persoalannya, Gates menghabiskan waktu sepanjang hari menjawab email dan berceramah atau mengelola perusahaanya.
Gates mencoba menjalankan keduanya, tetapi ia tidak berkesempatan banyak berkomunikasi dengan kelompok yang beragam dan banyak sekali email yang tidak sempat dijawab.

Gates senang sekali menulis karena melalui tulisan ini membuatnya bisa berkomunikasi dengan kelompok yang lebih beragam tanpa harus teredit hingga terpotong-potong atau tersaring oleh persepsi seseorang.
Kenyataannya tidak semua pertanyaan diajukan melalui email.
Kadang orang mencegat Gates di Bandar udara atau mendesaknya untuk menjawab pertanyaan di pameran-pameran komputer atau anak Sekolah mengirim surat kepadanya.

Seorang mahasiswa baru-baru ini menanyakan satu pertanyaan yang penting untuk dia. Yang ingin diketahuinya bukanlah sesuatu yang sangat filosofis, seperti yang mungkin anda duga misalnya mengenai ekonomi pasar bebas.
Ia hanya ingin tahu, “apakah Gates sudah terlambat terjun ke industri software dan membangun sebuah perusahaan kemudian menjadi kaya?”.
Gates senang mendapat pertanyaan itu dan jawabannya selalu sama, “Inilah saatnya terjun ke bisnis software.”

Gates tidak mengatakan Anda bisa membangun Microsoft lainnya. Tetapi paling tidak Anda bisa mendapatkan omset penjualan dua juta dollar setahun dengan menjual 10.000 kopi produk senilai 200 dolar AS.
Cukup lumayan dan bisa terjadi kapan saja.
Karena Gates ingat bagaimana menariknya memulai sebuah perusahaan software, ia juga menikmati cerita keberhasilan orang lainnya.

Perusahaan software yang kecil selalu perlahan-lahan mulainya.
Perusahaan dimulai seseorang yang memiliki gagasan. Ia, pria atau wanita, mencari beberapa teman yang tahu bagaimana membuat program dan mereka kemudian menelorkan sebuah produk.
Banyak sekali karya kesenian yang mereka lakukan karena mereka peduli dengan pekerjaan itu.

Biasanya mereka membuat produk untuk satu pelanggan dan karena hasilnya memuaskan, mereka segera mendapat pembeli lainnya. Jika Anda ingin memulai sebuah perusahaan, strategi utamanya temukan lingkungan sosial yang pas.

Lupakan keinginan menciptakan program pengolah kata untuk menulis, atau program spreadsheet untuk menganalisis keuangan, atau produk utama lainnya yang saingannya sudah banyak.

Sebaliknya, ciptakan produk yang bisa menolong penggunanya mengerjakan pekerjaan spesifik atau bisa memberikan informasi praktis dalam bidang seperti obat-obatan, asuransi, akunting, arsitektur atau bidang pemerintahan.

Software seperti itu mendatangkan peruntungan yang kecil-kecilan.
Jika Anda tidak puas dengan peruntungan yang kecil-kecilan itu, Anda harus sampai pada tahapan peralihan generasi. Kali ini mahal dan berisiko.Setiap beberapa tahun satu generasi teknologi memberikan jalan baru. Ingat munculnya IBM PC di awal tahun 1980-an.

Microsoft bertaruh IBM PC akan menjadi penting. Kemudian Microsoft menciptakan sistem operasi MS-DOS untuk IBM PC. Hasilnya Microsoft menjadi pelopor dalam software sistem operasi.

Tidak ada yang pernah mendengar mengenai Lotus sampai satu pemikiran cemerlang melaksanakan perubahan generasi menciptakan Lotus 1-2-3 spreadsheet pertama yang dirancang khusus untuk IBM PC.

Apple’s Macintosh dan Microsoft Windows adalah sang pemenang selanjutnya, ketika dunia menginginkan pengolahan grafik dan meninggalkan program lama yang hanya menampilkan teks.

Untuk mendapatkan kemenangan besar, anda pun harus mengkonsentrasikan diri pada perubahan generasi, sesuatu yang diabaikan perusahaan besar. Dan taruhannya mahal sekali.

Baru-baru ini sejumlah wiraswastawan berspekulasi software yang bisa digunakan pemakai komputer dengan cara menulis dengan tangan – bukan lagi menekan pada huruf – akan menjadi generasi baru software pengolah kata ada spreadsheet.

Mereka memulai menciptakan produk baru yang mereka pikir akan memenangkan persaingan. Mereka salah. Suatu spekulasi besar. Apa yang harus saya anjurkan pada seorang mahasiswa yang ingin menjadi wiraswastawan software?

Pelajari untaian sebuah perusahaan yang sudah ada.
Carilah lingkungan sosial anda sendiri.
Berhubunganlah dengan modal ventura.
Temukan orang yang cerdas.
Dan jangan lupakan coke dan pizza.
Percayalah, akan ada banyak pekerjaan di malam yang larut.

Cerita dari negeri burung

Alkisah di suatu negeri burung, tinggallah bermacam-macam keluarga burung. Mulai dari yang kecil hingga yang besar. Mulai dari yang bersuara lembut hingga yang bersuara menggelegar. Mereka tinggal di suatu pulau nun jauh di balik bukit pegunungan.

Sebenarnya selain jenis burung masih ada hewan lain yang hidup di sana. Namun sesuai namanya negeri burung, yang berkuasa dari kelompok burung. Semua jenis burung ganas, seperti, burung pemakan bangkai, burung Kondor, burung elang dan rajawali adalah para penjaga yang bertugas melindungi dan menjaga keselamatan penghung negeri burung.

Burung-burung kecil bersuara merdu, bertugas sebagai penghibur. Kicau mereka selalu terdengar sepanjang hari, selaras dengan desau angin dan gesekan daun. Burung-burung berbulu warna warni, pemberi keindahan.
Mereka bertugas bekeliling negri melebarkan sayapnya, agar warna-warni bulunya terlihat semua penghuni. Keindahan warnanya menimbulkan kegembiraan. Dan rasa gembira bisa menular bagai virus, sehingga semua penghuni merasa senang.
Pada suatu ketika, seekor induk elang tengah mengerami telur-telurnya. Setiap pagi elang jantan datang membawa makanan untuk induk elang. Akhirnya, di satu pagi musim dingin telur-telur mulai menetas. Ada 3 anak elang yang nampak kuat berdiri. Dua anak elang hanya mampu mengeluarkan kepalanya dari cangkang telur harus berakhir dalam paruh sang ayah.
Dengan tangkas, elang jantan mengoyak cangkang telur lalu mematuk-matuk calon anak yang tak jadi. Perlahan-lahan sang induk memberikan potongan-potongan tubuh anaknya ke dalam paruh mungil anak-anak elang. Kejam…? Ini hanya masalah kepraktisan. Untuk apa terbang dan mencari makan jauh-jauh jika ada daging bangkai di dalam sarang. Sebagai hewan, elang hanya mempunyai naluri dan akal tanpa nurani. Inilah yang membedakan manusia dan hewan.
Waktu berjalan terus, hari berganti hari. Anak-anak elang yang berbentuk jelek karena tak berbulu, kini mulai menampakkan keasliannya. Bulu-bulu halus mulai menutupi daging di tubuh masing-masing. Kaki kecil anak-anak elang sudah mampu berdiri tegak. Walau kedua sayapnya belum tumbuh sempurna.
Induk elang dan elang jantan, bergantian menjaga sarang. Memastikan tak ada ular yang mengincar anak-anak elang dan memastikan anak-anak elang tak jatuh dari sarang yang berada di ketinggian pohon.
Suatu pagi, saat induk elang akan mencari makan dan bergantian dengan elang jantan menjaga sarang. Salah seekor anak elang bertanya: ”Kapankah aku bisa terbang seperti ayah dan ibu?”
Induk elang dan elang jantan tersenyum, bertukar pandang lalu elang jantan berkata: ”Waktunya akan tiba, anakku. Jadi sebelum waktu itu tiba, makanlah yang banyak dan pastikan tubuhmu sehat serta kuat”. Usai sang elang jantan berkata, induk elang merentangkan sayapnya lalu mengepakkan kuat-kuat.
Hanya dalam hitungan yang cepat, induk elang tampak menjauhi sarang. Terlihat bagai sebilah papan berawarna coklat melayang di awan. Anak-anak elang, masuk di bawah sayap elang jantan. Mencari kehangatan kasih sang jantan.
Waktu berjalan terus, musim telah berganti dari musim dingin ke musim semi. Seluruh permukaan pulau mulai menampakan warna-warni dedaunan. Bahkan sinar mentari memberi sentuhan warna yang indah.
Anak-anak elang pun sudah semakin besar dan sayapnya mulai ditumbuhi bulu-bulu kasar. Suatu ketika seeor anak elang berdiri di tepi sarang, ketika ada angin kencang, kakinya tak kuat mencengkram tepi sarang sehingga ia meluncur ke bawah. Induk elang langsung merentangkan sayang dan mendekati sang anak seraya berkata: ”Rentangkan dan kepakan sayapmu kuat-kuat!”
Tapi rasa takut dan panik menguasai si anak elang karenanya ia tak mendengar apa yang dikatakan ibunya. Elang jantan menukik cepat dari jauh dan membiarkan sayapnya terentang tepat sebelum si anak mendarat di tanah. Sayap elang jantan menjadi alas pendaratan darurat si anak elang.
Si anak elang yang masih diliputi rasa panik dan takut tak mampu bergerak. Tubuhnya bergetar hebat. Induk elang, dengan kasih memeluk sang anak. Menyelipkan di bawah sayapnya dan memberikan kehangatan. Sesudah si anak tenang dan tak gemetar, induk elang dan elang jantan membawa si anak kembali ke sarang.
Peristiwa itu menimbulkan rasa trauma pada si anak elang. Jangankan berlatih terbang dengan merentangkan dan mengepakkan sayap. Berdiri di tepi sarang saja ia sangat takut. Kedua saudaranya sudah mulai terbang dalam jarak pendek. Hal pertama yang diajarkan induk dan elang dan elang jantan adalah berusaha agar tidak mendarat keras di dataran.
Lama berselang setelah melihat e dua saudaranya berlatih, si elang yang pernah jatuh bertanya pada ibunya:
”Adakah jaminan aku tidak akan jatuh lagi?”
”Selama aku dan ayahmu ada, kamilah jaminanmu!” jawab si induk elang dengan penuh kasih.
”Tapi aku takut!’ ujar si anak
”Kami tahu, karenanya kami ta memaksa.” Jawab si induk elang lagi.
”Lalu apa yang harus kulakukan agar aku beraai?” tanya si anak
”Untuk berani, kamu harus menghilangkan rasa takut!”
”Bagaimana caranya?”
”Percayalah pada kami!” Ujar elang jantan yang tiba-tiba sudah berada di tepi sarang.
Si anak diam dan hanya memandang jauh ke tengah lautan. Tiba-tiba si anak elang bertanya lagi.
”Menurut ibu dan ayah, apakah aku mampu terbang keseberang lautan?”
Dengan tenang si elang jantan berkata: ”Anakku kalau kau tak pernah merentangkan dan mengepakkan sayapmu, kami tidak pernah tahu, apakah kamu mampu atau tidak. Karena yang tahu hanya dirimu sendiri!”
Lalu si induk elang menambahkan: ”Mulailah dari sekarang, karena langkah kecilmu akan menjadi awal perubahan hidupmu. Semua perubahan di mulai dari langkah awal, anakku!”
Si anak elang diam tertegun, memandang takjub pada induk elang dan elang jantan. Kini ia sadar, tak ada yang tahu kemampuan dirinya selain dirinya sendiri. Kedua orang tuanya hanya memberikan jaminan mereka ada dan selalu ada, jika si anak memerlukan.
Didorong rasa bahagia akan cinta kasih orang tuanya, si elang kecil berjanji akan berlatih dan mencoba. Ketika akhirnya ia menggantikan elang jantan menjadi pemimpin keselamatan para penghuni negeri burung, maka tahulah ia, bahwa kesuksesan yang diraihnya adalah di mulai saat tekad terbangun untuk melangkah. Sukses itu tak pernah ada kalau hanya sebatas tekad. Tapi tekad itu harus diwujudan dengan tindakan nyata walau di mulai dari langkah yang kecil.
Mulailah rentangkan dan kepakkan sayap kemampuanmu, maka dunia ada digenggamanmu!

Tokoh Berpengaruh Dunia.....

Kalau Anda menelisik 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, maka Anda akan menemukan 71 tokoh berasal dari benua Eropa, 18 dari benua Asia, dan 8 dari benua Amerika. Sekarang Anda lihat pula 100 merek global teratas versi BusinessWeek dan Interbrand. Niscaya Anda akan terperangah. Anda akan dihadapkan pada data yang sebaliknya. Sebanyak 51 merek berasal dari Amerika, 37 dari Eropa, dan 11 dari Asia (8 di antaranya dari Jepang). Dalam hal ini, Amerika-lah yang pantas diberikan tepuk-tangan.

Apabila diruntut ke belakang, kita akan menyadari bahwa Amerika adalah negeri yang beruntung. Betapa tidak? Pada 1.803 teritorinya bertambah dua kali lipat, karena Prancis menjual murah tanah jajahannya –Lousiana– kepada Amerika. Terus, sepanjang 1940-an sumber daya manusianya semakin kaya, karena 25.000 orang-orang Eropa kelas atas kabur ke sana, salah satunya Albert Einstein.

Tidak cukup sampai di situ. Ketika Perang Dunia II usai pada 14 Agustus 1945, ternyata dataran Amerika tetap utuh. Tahu sendiri ‘kan, medan pertempuran memang tidak terpusat di sana. Sebaliknya, dataran Eropa dan Jepang betul-betul porak-poranda. Semenjak 1940-an Amerika pun memperkuat diri. Dan tidak mengherankan, sekarang Amerika berhasil menebar pengaruhnya ke seluruh penjuru bumi, baik dari segi militer, sosiobudaya, sains, maupun ekonomi. Yah, hampir-hampir tidak ada yang sanggup mengungguli Amerika. Uni Soviet yang diharapkan menjadi penyeimbang, ujung-ujungnya malah babak-belur dan bubar jalan pada 1991.

Apakah Asia terutama Jepang senang dengan fakta tersebut? Mana mungkin! Kita lihat dulu latar belakangnya. Pada 1.639 Jepang di bawah pemerintahan Shogun Tokugawa masih disibukkan dengan pengusiran warga asing dan pengisolasian negara selama 240 tahun ke depan. Sementara pada masa yang sama, masyarakat Amerika telah mengenal istilah “pelanggan”. Jadi bisa dikatakan, dari segi pengetahuan mengenai pasar, Jepang tertinggal sangat jauh oleh Amerika.
Tetapi setelah Restorasi Meiji dicanangkan pada 1.868, Jepang mulai berubah dan berbenah. Berkat semangat penyempurnaan terus-menerus (kaizen), 30 tahun kemudian Jepang mampu berdiri sejajar dengan negara-negara paling maju di dunia. Bukan cuma itu. Awal abad 20, industri tekstil dan perkapalannya berhasil mengimbangi Inggris dan Amerika yang kononnya jebolan dari Revolusi Industri.

Mulai 1960-an, catatan perdagangan Jepang-Amerika menunjukkan angka surplus bagi Jepang. Pada waktu yang berbarengan, Konosuke Matsushita –pendiri Panasonic– dinobatkan sebagai industrialis terhebat di Amerika dan wajahnya menghiasi sampul majalah Time. Serangan Jepang terus berlanjut. Pada 1970-an tanpa tedeng aling-aling mobil-mobil Jepang mulai melabrak industri otomotif Amerika.

Akhirnya sejarah membuktikan, Jepang yang dulunya negara terbelakang, sekarang menjadi negara economic superpower di muka bumi ini setara dengan Amerika dan China. Hanya Amerika dan China yang sanggup mengalahkan GDP-nya. Padahal sumber daya alam dan jumlah penduduknya sangat terbatas –tidak ada seujung jarinya Amerika dan China.Lantas bagaimana dengan merek-mereknya? Sayangnya, Jepang bersama Korea Selatan yang mewakili Asia hanya sanggup menempatkan 11 merek di antara 100 merek teratas di dunia, terjepit di antara 51 merek dari Amerika dan 37 merek dari Eropa. Jadi, adalah perjuangan yang sangat panjang bagi Asia agar bisa meneriakkan, “Go to hell, America!” apalagi menggusur dominasi merek Barat secara keseluruhan. Meski dua orang Asia –Soekarno dan Mahathir– sudah jauh-jauh hari menyerukannya. Adapun 11 merek yang telah mengharumkan nama Asia itu adalah Toyota, Honda, Samsung, Sony, Canon, Nintendo, Hyundai, Panasonic, Nissan, Lexus, dan LG. ***

PEMBELI ISTIMEWA (Konosuke Matsushita)

Pada suatu hari, ketika jepang belum semakmur sekarang, datanglah seorang peminta-minta ke sebuah toko kue yang mewah dan bergengasi untuk membeli manju (kue Jepang yang terbuat dari kacang hijau dan berisi selai). Bukan main terkejutnya si pelayan melihat pelanggan yang begitu jauh sederhana itu di tokonya yang mewah dan bergengsi itu. Karena itu dengan terburu-buru ia membungkus manju itu. Tapi belum lagi ia sempat menyerahkan manju itu kepada si pengemis, muncullah si pemilik toko berseru, "Tunggu, biarkan saya yang menyerahkannya."
Seraya berkata begitu, diserahkannya bungkusan itu kepada si pengemis.
Si pengemis memberikan pembayarannya. Sembari menerima pembayaran dari tangan si pengemis, ia membungkuk hormat dan berkata, "Terima kasih atas kunjungan anda."
Setelah si pengemis berlalu, si pelayan bertanya pada si pemilik toko, "Mengapa harus anda sendiri yang menyerahkan kue itu? Anda sendiri belum pernah melakukan hal itu pada pelanggan mana pun. Selama ini saya dan kasirlah yang melayani pembeli."
Si pemilik toko itu berkata, "Saya mengerti mengapa kau heran. Semestinya kita bergembira dan bersyukur atas kedatangan pelanggan istimewa tadi. Aku ingin langsung menyatakan terima kasih. Bukankah yang selalu datang adalah pelanggan biasa, namun kali ini lain."
"Mengapa lain," tanya pelayan.
"Hampir semua dari pelanggan kita adalah orang kaya. Bagi mereka, membeli kue di tempat kita sudah merupakan hal biasa. Tapi orang tadi pasti sudah begitu merindukan manju kita sehingga mungkin ia sudah berkorban demi mendapatkan manju itu. Saya tahu, manju itu sangat penting baginya. Karena itu saya memutuskan ia layak dilayani oleh pemilik toko sendiri. Itulah mengapa aku melayaninya," demikian penjelasan sang pemilik toko.

Pojok Renungan Editor: Konosuke Matsushita, pemilik perusahaan Matsushita Electric yang terkemuka itu, menutup cerita tadi dengan renungan bahwa setiap pelanggan berhak mendapatkan penghargaan yang sama. Nilai seorang pelanggan bukanlah ditentukan oleh prestise pribadinya atau besarnya pesanan yang dilakukan. Seorang usahawan sejati mendapatkan sukacita dan di sinilah ia harus meletakkan nilainya.

(Dikutip dari artikel, Konosuke Matsushita, Food For Thought, dari buku Etos Bisnis dan Etika Manajemen)

KISS (Keep It Simple Stupid)

Seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.

Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini :
1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong.
Dengan segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk> membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan
oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal- hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.

2. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu decade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam
air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius. Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ?. Mereka menggunakan pensil!.

3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve.
Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan
biaya yang tidak sedikit. Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu". Persoalan yang dikeluhkan bukanlah pada lift-nya. Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan "menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".

> Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada pada berfokus pada masalah.